Jumat, 03 Januari 2014

TEKNIK PENANGKARAN


 Penangkaran penyu pada hakikatnya mempunyai tujuan yang mulia yaitu sebagai pengembangbiakan jenis biota laut langka seperti penyu dan merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan populasi penyu dari ancaman kepunahan, terutama oleh aktivitas manusia, dengan meningkatkan peluang hidup penyu.
Pada kenyataannya, kegiatan penangkaran penyu sulit diwujudkan, karena untuk menghasilkan penyu yang dapat dikomersilkan, yaitu penyu keturunan kedua (F2) membutuhkan waktu puluhan tahun. Untuk menghasilkan keturunan pertama saja membutuhkan waktu sekitar 30 tahun, apalagi untuk menghasilkan keturunan kedua, belum besarnya biaya yang akan dikeluarkan sehingga penangkaran penyu tersebut sulit terwujud dan tidak ekonomis. Namun demikian, penangkaran penyu bukan tidak boleh dilakukan.
Hanya saja, dalam pelaksanaannya tujuan penangkaran dimodifikasi untuk membantu dan mendukung upaya konservasi penyu, yaitu dengan meningkatkan peluang hidup penyu sebelum dilepas ke alam. Oleh karena itu, begitu telur penyu menetas, maka tukik harus langsung ditebar dan dilepas ke laut. Selain untuk kepentingan mendukung upaya konservasi penyu, kegiatan penangkaran penyu juga dapat diadakan untuk beberapa kepentingan khusus, seperti pendidikan, penelitian dan wisata, sehingga sejumlah tukik hasil penetasan semi alami dapat disisihkan untuk dibesarkan. Jumlah tukik yang dibesarkan tersebut hanya sebagian kecil saja dan tergantung tujuan dan dukungan fasilitas penangkaran yang menjamin tukik tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Tahapan kegiatan teknis penangkaran penyu secara rinci meliputi:
a) Pemindahan telur
b) Penetasan semi alami
c) Pemeliharaan tukik
d) Pelepasan tukik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar